Para Perempuan

     Perempuan, semua tahu yah secara fisik, kepribadian dan kemampuan perempuan berbeda dengan laki-laki. secara fisik, hhmmm,,,gak usah di bahas ya, kalian pasti sudah paham kan. kepribadian, jelas berbeda. perempuan lebih lemah lembut, lebih penyayang dan cenderung lebih menggunakan perasaan dalam menganalisa suatu masalah. soal kemampuan, ini jelas lebih berbeda, walau di zaman yang modern ini peran perempuan dan laki-laki hampir setara tapi ini jelas masih menimbulkan perbedaan kemampuan di antara keduanya. contohnya, untuk pekerjaan kasar yah, pandai besi. sampai detik ini gue belum pernah melihat seorang perempuan menjadi pandai besi (kalo ada yang pernah liat perempuan jadi pandai besi, tolong di fotoin trus tag ke twitter gue @fayaafathia).

     Nah,kali ini yang menjadi miris ialah saat para perempuan tersebut tidak di beri kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan peran mereka dalam kehidupan sehari-hari, secara sederhana kita mengenalnya dengan nama diskriminasi, dan jangan salah, secara ekstrem ini bisa di golongkan dalam kekerasan kepada perempuan karena secara tidak langsung mental dan emosional perempuan yang nasibnya kurang beruntung ini bisa tertekan, hak dan kebebasannya di ambil paksa yang nantinya bisa merusak pola pikir bahkan perilaku perempuan tersebut. (intelek gue udah keliatan kan? ^_^ ). Hhhmm,, padahal nih ya, kalau saja mereka mau lebih mendalami sifat dasar perempuan itu seperti apa, mungkin mereka akan berpikir dua kali untuk menyebut perempuan sebagai makhluk lemah, cocoknya jadi budak dan gak berguna.

     Gue mulai dari penciptaan perempuan dulu deh yang lebih gampang. kalian pasti sudah sangat hafal dengan cerita penciptaan Adam dan Hawa. Adam lebih dulu di ciptakan dari Air mani dan segumpal tanah sedangkan Hawa di ciptakan dari tulang rusuk Adam. gue sengaja garis bawahi kata tulang rusuk karena itu akan menjadi trend topic kita untuk sesi ini.

     Pernah kepikiran gak, kenapa Sang Pencipta menciptakan Hawa dari Tulang Rusuk Adam, bukan dari tulang kepala yang paling tinggi posisinya atau tulang jari-jari telapak kakinya yang posisinya juga paling,……paling di bawah maksudnya. coba kalian bayangkan kalau Hawa di ciptakan dari tulang kepala adam, filosofinya, si Hawa dan keturunannya pasti akan menjadi yang terpintar dibanding Adam dan Keturunannya, bahkan mungkin akan menjadi sangat pintar untuk sekedar sok pintar, kalau memang sejarah kita berjalan seperti itu bisa dipastikan kalau para laki-laki  malah menjadi korban kekerasan dan diskriminasi,

               “wong mereka cuma tercipta dari tanah dan air mani doang kok masa bisa kalah dengan kita yang tercipta dari tulang        

                paling atas, yah posisi kita juga harusnya lebih di atas dong dari mereka. hehe” *sambil senyum licik*

kira-kira mereka pasti akan bilang gitu deh kalo sejarahnya mereka tercipta dari tulang kepala adam. selanjutnya, kalau para perempuan ini tercipta dari tulang jari-jari telapak kaki adam, ini bakalan jadi lebih parah dari situasi sekarang. para perempuan bukan hanya menjadi korban kekerasan & diskriminasi, tetapi akan menjadi budak sungguhan, yang dari filosofinya saja diciptakan dari tulang jari-jari kaki yang posisinya memang selalu terinjak,kali ini pasrah dan banyak berdoa mungkin adalah jalan terbaik. hiks 😥 kembali ke pertanyaan awal, kenapa mesti tulang rusuk? istimewanya apa di banding dengan tulang lain?

      Bagi yang pernah pelajari biologi, pasti paham dengan anatomi tubuh manusia kan, secara gambar yang kasat mata itu jelas tulang rusuk posisinya sangat dekat dengan organ penting dalam tubuh salah satunya hati. inilah mengapa kebanyakan perempuan lebih cenderung menggunakan perasaan di banding logika, dan hal ini jugalah yang membuat feeling perempuan lebih kuat dan lebih perasa, pokoknya kalau soal perasaan perempuan deh jagonya. satu hal yang biasa kita lupa mengenai perempuan adalah kita lupa bahwa perempuan itu sebenarnya kuat. alasannya? karena berasal dari tulang rusuk tadi. kalian pahamkan tulang rusuk fungsinya apa? melindungi organ-organ vital dalam tubuh, jantung, hati, paru-paru dan kawan-kawannya. untuk argumen kali ini, sadar atau tidak sadar sifat melindungi perempuan itu lebih tinggi dari laki-laki, contohnya nih,

              “kamu pake jaket dong, nanti sakit loh.”

              “hati-hati ya bawa kendaraan, pelan-pelan saja, yang penting selamat.”

              “minum vitamin gih, biar bisa On trusss…”

Buat Gue, ekspresi-ekspresi yang mungkin sebagian kalian mengartikannya sebagai ke-cerewet-an itu adalah cara para perempuan menunjukkan sifat melindunginya kepada siapa saja dengan cara mereka sendiri 🙂 bukan karena gue adalah perempuan juga, kalau kalian masih belum connect, coba perhatikan ibu kalian. para ibu juga punya sifat melindungi, hanya saja cara mereka berbeda dengan cara para ayah. kalau kalian perhatikan dan ingat kembali tentang ibu kalian, pasti akan lebih paham 😉

     Tulisan mengenai perempuan ini bukan semata-mata mau sok-sok-an atau pamer-pamer gender ke kalian, cuma lebih menyadarkan kita sih, apalagi buat mereka yang otaknya masih sempit dan gak mau nerima kenyataan bahwa perempuan itu bukan budak untuk hal apa pun. bukan karena mereka lemah lalu bisa di tindas, bukan karena mereka makhluk yang paling tinggi rasa belas kasihnya lalu kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu, bukan. intinya, kita semua memiliki peran masing-masing. tidak ada kata merebut peran, yang ada hanya membantu peran. just life with all God’s given, use with God’s given and you will see The real peace of the world 🙂